Kali ini adalah perjalanan terakhir kami dalam rangkaian aktivitas Berbagi Sahur 2013 untuk kawasan Jakarta Timur. Di minggu terakhir di bulan Ramadhan ini, suasana lalu lintas ibu kota Jakarta relatif lebih sepi, jalanan lebih lengang dari biasanya, dan mobil yang kami gunakan bisa melaju dengan cepat.
Berbeda dengan minggu kemarin saat berkolaborasi dengan para alumnus SMAN 113 Jakarta, kali ini hanya ada tiga orang yang membagikan makanan sahur. Rute kali yang kami tempuh juga sama seperti rute pada perjalanan perdana kami, dengan fokus di Jatinegara, dan Kampung Melayu. Kontras dengan kondisi lalu lintas di Jakarta, kami masih melihat banyak sekali orang – orang yang di kedua kawasan itu. Mereka tidak pulang kampung, dan masih menjajakan barang dagangannya. Sebagian dari mereka pun masih banyak yang tidur di dalam gerobak dan ‘rumah–rumah’ kardus di bawah jembatan-jembatan flyover. Miris sekali hati kami melihat pemandangan seperti itu, seakan-akan ini sudah menjadi hal yang lumrah dalam perspektif kehidupan sosial di Jakarta.
Menghabiskan malam di lokasi tujuan kami memang relatif ‘mencekam’; penuh dengan para preman, kondektur angkutan umum, calo – calo tiket bahkan penjaja jasa esek-esek.
Kami pun mencoba untuk memberikan santapan sahur kepada para pedagang asongan wanita yang ada di pinggiran rel kereta api di stasiun Jatinegara “Neng… ini untuk sahurnya ya neng, Minal adzin ya neng kalo abang punya salah,” ujar teman saya waktu itu. Wanita itu hanya tersenyum sambil menerima santap sahur yang kami bagikan. Pada saat itu, kami memberi jarak untuk tiap titik distribusi makanan agar tidak timbul kecemburuan.
Lokasi selanjutnya yang kami tuju adalah Terminal Kampung Melayu. Mayoritas masyarakat akan berpendapat bahwa tempat seperti terminal Kampung Melayu adalah ‘daerah keras’, daerah yang tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal. Tapi di balik kerasnya daerah itu, masih banyak yang mereka yang tidak memiliki pilihan lain untuk mencari nafkah disana. Di tempat itulah, kami membagikan banyak nasi bungkus. Perjalanan kali ini kami akhiri di daerah Taman Mini. Selain membagikan makanan yang masih tersisa, di sana pula kami menyantap makanan sahur sebagai persiapan untuk menjalankan ibadah puasa.
Sekian cerita berbagi sahur untuk chapter Jakarta Timur dan sekitarnya. Semoga kegiatan Berbagi Sahur ini akan selalu ada dan tidak hanya berjalan di bulan Ramadhan saja. Berbuat baik bisa kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja. Salam.
Dilaporkan oleh
Muhammad Fakhran Ramadhan
DoGoodThing Hero
Berbagi Sahur Batch #2
Jakarta Timur